ucapan terima kasih atas sumbangan orang sakit for Dummies
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Sebaliknya, kita belajar menghargai apa yang telah kita miliki dan senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita.
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَتِرَ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ
إن لله أقواما اختصهم بالنعم لمنافع العباد يقرهم فيها ما بذلوها فإذا منعوها نزعها منهم فحولها إلى غيرهم رواه ابن أبي الدنيا والطبراني في الكبير والأوسط و حسنه الالباني في السلسلة الصحيحة
Keluarga sakinah, mawaddah, warrahmah… Yah, sebuah keluarga yang diinginkan oleh setiap pasangan suami istri. Tapi bagaimana cara meraihnya…sebagian orang bilang susah untuk mewujudkannya, sebagian orang bilang gampang dan sebagian lagi bilang gampang-gampang susah… hmmm, menurut saya…keluarga sakinah mawaddah dan warahmah dapat diraih apabila suami sebagai kepala rumah tangga memiliki dan memainkan perannya dengan sesungguhnya.
Hendaklah bersih hatinya terhadap suaminya. Jika dia kurang didalam memenuhi haknya, maka hendaklah dia pandai-pandai untuk menyampaikan hal tersebut dengan satu cara atau lainnya, tanpa menyakiti atau mencelanya, dengan mencari waktu yang tepat yang ketika itu pikiran suami sedang jernih dan lapang dada.
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta’aala menentukan nafkah sesuai keadaan suami. Oleh karena itu, jangan sampai ia memberikan nafkah seperti nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang fakir jika ia sebagai orang yang kaya.
“Sesungguhnya Allah mengkhususkan suatu kaum dengan kenikmatan untuk memberi manfaat kepada para hamba. Kenikmatan itu akan langgeng selagi dia terus memberikan bantuan.
Mari kita juga menguatkan prinsip hidup kita untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan menjalankan perintah-Nya seperti saling berbagi rezeki dan menjauhi larangan-Nya seperti sikap kikir dan tidak mau membantu orang lain.
Anjuran untuk berbagi juga bisa membantu memperkuat sisi rohani kita. Saat kita memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, kita merasakan kehadiran Allah dan memberikan rasa syukur yang mendalam kepada-Nya.
Begitulah hukum Allah, di sana sentiasa ada ‘dua bahagian muka syiling’. Kalau diperhati setiap nasihat di atas, perbuatan kita cari disini yang positif akan menghasilkan reaksi dan tindak balas positif juga dengan izin Allah.
Apa yang ada di sisi-Nya tidaklah berkurang karena banyak diminta. Oleh karena itu, orang yang berinfak janganlah mengira bahwa pelipatgandaan tesebut merupakan bentuk berlebih-lebihan, karena tidak ada satu pun yang berat bagi Allah Subhaanahu wa Ta’aala dan apa yang ada di sisi-Nya tidaklah berkurang karena sering memberi.
Sebagai umat Muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk membantu masyarakat sekitar kita, terutama yang sedang membutuhkan bantuan.
إِنَّ الْمُسْلِمَ إِذَا أَنْفَقَ عَلَى أَهْلِهِ نَفَقَةً وَهُوَ يَحْتَسِبُهَا كَانَتْ لَهُ صَدَقَةً